RSS

kumpulan puisiku

ORANG ASING

Berkenalan di sebuah rumah di dalam kartu

Menebarkan senyum,,, sambil menyambut pelukan tangan

yang mulai membasahi serat-serat kulit…

kutatap dua bola matanya,

yang melintas dalam khayalan

bersatu di puncak pusaran udara…

menyimpan keraguan,

serta ketidakpedulian…

ingin segera kuberanjak,,,

sambil palingkan muka ke sudut kejenuhan,,,

memutar cerita pada akhir kesudahan.

 

CERITA KEHIDUPAN

Kala malam selimuti bumi ini

Ku terdiam renungkan jalan film ini

Kuikuti alur ceritanya,

Kulakoni skenarionya,

Kupegang naskah Sang Khalik.

Dibalik action,,,,,,

Ku tak kuasa perankan dirinya.

Diantara dialog-dialog, sejenak kuterpaku,,,

Tapi ku tak temukan akhir dari

Panggung Sandiwara ini…!!!

 

LUKAKU

 Tuhan,,,sayap-sayap ini mulai patah lagi,

Ku tak kuasa tuk kepakan sayap-sayap ini…

Tulang-tulang ini mulai rapuh,

Dan ku pun tak kuasa tuk gerakan seluruh raga ini.

Ku ulangi kisah yang sama.

Apakah aku harus lepaskan semua seperti waktu itu,,,?

Dan ku ulangi kerapuhan hati

Yang bukakan luka dan kesedihan…

“seribu hari kusimpan dukaku

Tanpa seorangpun yang tahu,,,

Kapan ku akhiri cerita ini…?!

 

TANYAKU

Tuhanku,,,Ya Alloh…

Kemanakah jalan yang sedang kulalui ini,,,?

Dimanakah akhir perjalanan yang tak pasti ini,,,?

Hari ini kuberjalan tanpa arah,,,

Yang kuhiraukan hanyalah rambu-rambu yang samar…

Pagar-pagar rantai tepi jalan,

Menusuk lapisan-lapisan kulitku…

Aku perih karena luka,

Aku gila karena tetesan darahku tiada henti,

Teriakan kesakitanku,

Tak menjadi hirauan tuk dia.

 

KESENDIRIANKU

Aku berjalan menelusuri bukit-bukit terjal

Duri-duri tampak dengan ganasnya,

Terik matahari semakin menusuk kulitku,

Gejolak cairan api terus menjalar-jalar…

Aku sendiri mengendus-ngendus

Seolah haus akan darah.

Kuburan dan nisan pasir melambai-lambai

Yang siap memakan tanpa basa-basi…

Di tempat lain ku sendiri lagi,

Kuberjalan tanpa kurisaukan arahnya,

Hiruk-pikuk mulai berdatangan,

Seraya ucapkan,,, “Selamat Dataang”…

Namun ku hanya diam tertegun.

 

JALAN KEHIDUPAN

Jalan!!!

Kemanakah langkah yang kutuju…?

Arah manakah yang kupilih…?

Lambaian angan-angan samarkan mataku,,,

Tapi kuharap tak butakan mata hatiku…

Lika-liku hidupku

Kini mulai kurasakan,,,

Begitu perih dan pahit…

Begitu banyak rintangan dan cobaan,

datang bertubi-tubi,,,tanpa kenal waktu…

akankah kusanggup lewati semua ini…?

Ataukah ku kalah dan terjatuh…!

Tuhaaan semesta alam,,,!

Berilah aku kekuatan dan kemudahan

Dalam kujalani, jalan hidupku,,,

Yang telah Engkau sediakan

Jalan kebahagiaan dan jalan kehancurannya.

 

RELUNGKU

Kucoba utarakan semua murkaku,,,

Namun ternyata, ku tak sanggup tuk luapkan semua…

Ingin ku mengubah takdir,,,

Tapi ternyata, ku tak kuasa…

Kucoba berulang kali

Menenggelamkan semua rasa yang kumiliki,

Namun ternyata, air suci itu tak menerimaku…

Ku hampir tak bernafas,

Namun ku tetap geram dan garang,,,

Pada murka yang menyelimutiku…

Ya Alloh,,, andai ku bisa melepas semua yang tak ingin kumiliki…

Agar ku tak lagi memiliki beban yang memberatkanku.

 

SEBUAH HARAPAN KUJELANG

Dalam kegelapan hatiku

Terlihat ada secercah cahaya

Yang mulai memancarkan sinarnya,

Sebagai pembebas hati dan pelipur-lara…

Disini kumulai merajut mimpi dan citaku,,,

Kusing-singkan lengan baju,

Kubuka tirai kabut biru,

Yang kemarin gelap, hitam pekat nan kelam…

Hari demi hari,

Kucoba tuk berusaha meniti jalan yang kulalui

Yaitu jalan menuju keberhasilan…

Ya Alloh,,, hatiku penuh dengan harapan

Tanpa kuhiraukan akan datangnya kehancuran…

Ya Alloh,,, jiwaku penuh dengan semangat

Menunggu hari esok tuk masa depan yang cemerlang.

 

 

SANG PENGUASA

Setitik tinta ku gores

Banyak arti berdatangan

Entah mana yang benar,,,?

Semua menyuarakan pendapatnya…

Telah datang ringkikan kuda

Tanda sang penguasa bangun,

Entah dari tidurnya atau dari duduknya,,,

Semua diam menundukan kepala…

Bunyi gong mulai disuarakan,

Rakyat merayap siap-siaga,

Melengking ringkik kuda itu lagi,,,

Tanda Sang Penguasa memberi jawab.

 

DIARY

Lembaran demi lembaranmu,

Menjadi teman curahan hatiku…

Beribu-ribu huruf telah menghiasi setiap barismu

Berpuluh-puluh cerita,

Menjadi rangkaian dalam catatan pribadi ini.

Beratus-ratus kata,

Telah kujadikan sebagai pelengkapmu.

Berganti-ganti pena,

Telah mewarnai dirimu yang bermula dari warna.

Beralih-alih tangan,

Mengisi dan menghiasi jajaranmu.

Diary,,,terima kasih ku ucapkan kepadamu,

Yang telah bersedia tuk menyediakan setiap lembaranmu,

Menjadi curahan hatiku

Yang membuatku lega dan tenang.

Terima kasih juga ku haturkan,

Karena telah menjadi sahabat dan saksi bisu

Apa yang ku sembunyikan.

 

TAUBAT

Kepadamu Al-Khalik,,,

Betapa cinta-Mu padaku,

Sungguh luasnya kasih sayang-Mu padaku,

Sehingga segala-galanya telah Engkau

Serah-limpahkan disepanjang hidupku…

Ketika itu aku sadar akan dosa-dosaku,

Yang selama ini begitu banyak…

Mengkhianati akan cinta-Mu,

Aku mendustai-Mu, membohongi-Mu, mengingkari

dengan sumpah yang senantiasa

 kuucapkan dan menghiasi bibirku,,,

Asyhadu allaa ilaaha Illallah”

Air mataku perlahan-lahan menetes,

Membasahi pipiku…

Teringat akan kasih sayang-Mu

yang tiada hentinya…

terbayang akan keindahan-Mu,

ingin ku segera menjumpai-Mu,,,

wahai kekasih hatiku…

 

SEBUAH NEGERI TANPA RUH

 

Saat hati mulai bertanya pada jiwa yang mati,,,

Raga ini sudah tak lagi mengerti apa yang dirasakan sang hati…

Ya maklumlah,,, karena jiwa, raga dan hatinya sudah tiada lagi dirasuki ruh…

 

Disana, seorang anak sedang menangisi nisan ibunya,,,

Sejak ibunya meninggal, ia selalu terlihat di sana dengan cucuran air mata yang tiada henti…

Padahal, kalo saja ia tahu,,,

Bahwa bukan hanya ibunya yang sudah lepas dari ruhnya,,,

Namun negeri ini pun tak ubahnya seperti jasad tanpa ruh…

Karena negeri ini sudah mati, oleh para penguasa yang begitu pintar namun curang…

 

Sungguh naas,,, sampai-sampai mendungnya langitpun menaungi negeri  ini…

Haaah,,,aku lelah diam seperti ini,,,

Andai aku punya dunia lain,,,

Aku akan ciptakan pemerintahan yang ku mau,,,

Yang tentunya sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat-rakyat ku,,,

Tanpa ku harus merasa terpaksa ataupun lelah untuk melayani mereka..

Karena hidupku hanya akan kuserahkan untuk agama, bangsa dan negeriku…

Agar dapat kuciptakan dunia yang damai….   

 

APA ITU LIBERALISME ?

Aku hanya seorang anak kecil yang penuh tanya…

Wahai kawan,,, apakah kamu tahu apa itu liberalisme…?

Apakah liberalisme itu sama dengan radikalisme…?

Aah,,, tapikan beda… liberalisme tidak sama dengan radikalisme,,,

Dari penulisannya saja, sudah jauh berbeda…

 

Ataauu,,, apa mungkin

Liberalisme itu sama dengan pluralisme…?

Aah,,, tapi itupun masih jauh…

Masa liberalisme = pluralisme…?!

Dari penulisannya saja, sudah jauh berbeda…

 

Aduuuh Tuhaaan,,, aku makin bingung dengan pertanyaanku sendiri,,,

Eemmm, aku tahu sekarang…

Mungkin saja liberalisme itu adalah suatu faham

yang lebih dikomado oleh Akal pikiran yang bebas,,,

sehingga semua yang dikehendakinya bebas tanpa aturan…

betul tidak kawan,,,??????

 

AKU HANYA INGIN TENANG

Malam ini seperti biasanya,,,

Aku hanya berdiam diri di sebuah kamar yang pengap…

Malam semakin larut,,, namun ku tetap seperti ini…

Entah kenapa dada ini terasa sesak,,,?

Entah apa yang kurasa…?

Pikiranku semakin kalut tak karuan,,,

Padahal kantong uangku masih tebal,,,

Persediaan untuk bulan inipun masih banyak,,,

Tapi entah mengapa dada ini sesak, hati ini sakit, bahkan mulut inipun kaku…

 

Ingin aku pergi ke suatu tempat,,,

Dan di sana yang ada hanyalah aku seorang diri…

Namun tempat itu tak mungkin aku temukan,,,

Karena Alloh selalu mengintai dan melihatku…

Tapi, Ya Alloh,,, cukup detik ini saja,,,

Aku hanya ingin dapatkan sebuah ketenangan,,,

Tak peduli ketenangan itu berupa apa,,,

Tapi yang pasti aku hanya ingin mendapatkan ketenangan dan kedamaian,

Baik hati, jiwa maupun pikiran ini…

 

                                                                                                                                                                                                                                                 Buah Karya

 

Yayah Rukoyah

 

 

 

Leave a comment